Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2

Nama: Agus Tunggal Adi Winarno

CGP Angkatan 7
Kabupaten Pasuruan

 


Sekolah yang ditampilkan dalam video praktik baik dalam LMS pendidikan guru penggerak angkatan 7 modul 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan link sebagai berikut https://youtu.be/YMflitCt1yI adalah SD Negeri Cipanas yang berada di Kota Serang. Dari gambaran video yang ditampilkan sekolah tersebut menerapkan pembiasaan karakter yang sangat baik.

Dapat dilihat bahwa suasana di sekolah ini sangat ramah dan mendukung belajar murid-muridnya. Para guru dengan penuh semangat menyambut kedatangan murid-murid mereka di depan kelas, menunjukkan kepedulian mereka terhadap perkembangan belajar murid. Selain itu, sekolah ini juga menunjukkan sikap yang ramah terhadap anak-anak dengan memperkenalkan mereka pada permainan sederhana yang menggali kearifan lokal. Kolaborasi antara guru-guru juga terlihat jelas, di mana mereka saling membantu untuk mencapai tujuan bersama dalam mendidik murid-murid. Melalui tayangan video, juga terlihat bahwa sekolah ini melatih kemandirian murid-murid dan membantu mereka untuk mencari referensi yang diperlukan agar dapat belajar dengan nyaman dalam kelompok.

Didalam tayangan video tersebut di mana seorang guru berinisiatif untuk melakukan perubahan dengan cara yang unik dan menyenangkan bagi murid-muridnya. Ia menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif yang dikenal dengan singkatan BAGJA untuk menciptakan ruang kelas yang nyaman dan memotivasi murid-muridnya untuk belajar dengan semangat yang lebih tinggi. Dengan cara ini, guru tersebut berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan efektif bagi murid-muridnya.

Guru tersebut memiliki tujuan yang jelas untuk meningkatkan semangat belajar murid-muridnya dengan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan. Ia menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif BAGJA dan menggunakan sumber daya sekolah secara maksimal untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam visi sekolah, tergambar gambaran insan yang berakhlak mulia, mandiri, dan kreatif, yang mencerminkan nilai-nilai yang ditekankan oleh guru dalam prakarsa perubahannya. Melalui tayangan video, guru menunjukkan bagaimana cara menciptakan kelas yang nyaman dan menyenangkan yang dapat memotivasi murid-muridnya untuk belajar dengan lebih semangat. Pertanyaan utama dari kegiatan tersebut adalah bagaimana cara menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan semangat belajar murid-murid di kelas.

 

Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan BAGJA. Berikut ini adalah tahapan BAGJA yang dilakukan oleh guru tersebut:

 

1. Buat pertanyaan utama

Pertanyaan utama:

- Bagaimana cara menumbuhkan semangat belajar murid?

- Bagaimana cara mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid?

 

Tindakan yang dapat dilakukan:

- Berkoodinasi dengan kepala sekolah untuk merumuskan prakarsa perubahan yang akan dilakukan.

- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk merumuskan prakarsa perubahan yang akan dilakukan.

- Mengoptimalkan aset dan potensi yang dimiliki.

 

2. Ambil Pelajaran

Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali aset/potensi/peluang yang dimiliki.

Pertanyaan lanjutan di antaranya: Kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi harapan murid agar semangat belajar?

Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk menumbuhkan semangat belajar murid?

 

Tindakan yang dapat dilakukan:

Dalam upayanya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, guru menggunakan metode tanya jawab untuk mengetahui apa yang dapat membangkitkan semangat belajar murid. Guru meminta pendapat dan pengalaman murid untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi semangat belajar mereka.

Guru juga membawa murid-muridnya untuk berkunjung ke kelas dua dan enam untuk mendapatkan inspirasi tentang apa yang membuat kelas tersebut menyenangkan dan nyaman bagi murid-murid. Melalui pengamatan dan percakapan dengan murid dari kelas tersebut, guru dapat memperoleh wawasan baru tentang cara menciptakan kelas yang lebih baik.

Setelah kunjungan tersebut, guru meminta murid untuk berdiskusi dalam kelompok mereka masing-masing untuk membagikan pengalaman mereka dan mengeksplorasi apa yang mereka sukai dari kelas dua dan enam, serta dari kelas mereka sendiri. Dengan meminta murid untuk berbicara tentang apa yang mereka sukai, guru dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat diterapkan untuk meningkatkan semangat belajar murid di kelasnya.

 

3. Gali Mimpi

Membayangkan dan menggambarkan masa depan

Pertanyaan: Apa yang dilakukan guru untuk menggali keinginan murid untuk menumbuhkan semangat belajar?

 

Tindakan yang dapat dilakukan:

Guru meminta murid untuk membayangkan kelas yang ideal dan mengembangkan semangat mereka dalam belajar. Dengan memvisualisasikan lingkungan belajar yang ideal, murid dapat memfokuskan perhatian mereka pada tujuan akhir yang ingin dicapai.

Untuk membantu murid mewujudkan gambaran mereka, guru memberikan kegiatan menggambar kelas yang nyaman dan menyenangkan dengan bantuan peralatan yang disediakan. Dalam kelompok, murid diberi kebebasan untuk mengekspresikan ide mereka melalui gambaran kreatif tentang lingkungan belajar yang ideal.

Setelah selesai menggambar, guru memberikan kesempatan bagi murid untuk mempresentasikan gambaran mereka di depan kelas. Dalam proses presentasi, murid berkesempatan untuk berbicara tentang ide-ide mereka dan menjelaskan alasan di balik gambaran mereka. Proses ini membantu murid belajar bagaimana berbicara di depan umum dan memperkuat keyakinan mereka dalam mengungkapkan ide-ide mereka.

 

4. Jabarkan Rencana

Pertanyaan:

- Apa rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan ?

- Bagaimana strategi yang dilakukan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan?

 

Tindakan yang dapat dilakukan:

Guru meminta murid untuk mencatat apa saja kebutuhan yang mereka pikir diperlukan untuk membuat kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi mereka belajar. Selanjutnya, guru membantu untuk menuliskan kebutuhan tersebut agar dapat terorganisir dengan baik.

Untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan, guru berencana untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti kepala sekolah, rekan sejawat, komite, dan orang tua murid. Selain itu, guru akan memanfaatkan kreativitas dan ide-ide dari para murid untuk mewujudkan tujuan tersebut.

 

5. Atur Ekseskusi

Pertanyaan:

- Siapa saja yang terlibat dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan?

- Kapan mulai melaksanakan kegiatan dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenagkan?

- Bagaimana cara yang dapat dilakukan agar rencana yang dilakukan dapat berjalan dengan baik?

 

Tindakan yang dapat dilakukan:

Guru membagi tugas-tugas berbeda kepada kelompok-kelompok murid, yaitu kelompok 1 membersihkan kelas, kelompok 2 membuat hiasan dinding, kelompok 3 menyusun bangku, dan kelompok 4 menyusun buku.

Guru dan murid-murid berdiskusi untuk menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan.

Guru membimbing dan membantu murid-murid dalam pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan semangat belajar mereka.

Mewujudkan prakarsa perubahan yang diinginkan tidaklah mudah karena membutuhkan koordinasi dan kerja sama dari berbagai pihak.

Di sinilah peran dari seorang pemimpin pembelajaran yang dapat menggali potensi dan aset yang dimiliki untuk diptimalkan dalam pemanfaatannya. Peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video adalah sebagai berikut:

Seorang pemimpin pembelajaran yang fokus pada pendekatan bebasis aset atau modal yang dimiliki.

Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu memotivasi murid untuk mengembangkan kekuatan dan potensi yang dimiliki dalam kelas.

Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengoptimalkan aset yang ada dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menciptakan kelas yang nyaman dan menyenangkan sebagai sarana pendukung pembelajaran.

Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu memandu murid untuk mengenali sumber daya yang tersedia dan menggunakan kreativitas mereka untuk mewujudkan kelas yang sesuai dengan harapan mereka.

Melihat dari sudut pandang aset dan potensi merupakan pendekatan yang sangat penting karena hal ini membuat kita menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan segala potensi yang ada. Sebagai sebuah institusi moral, sekolah dituntut untuk dapat memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya dan melihat setiap kekuatan yang dimiliki oleh murid dan lingkungan sekitarnya. Dalam tayangan video terdapat beberapa aset modal yang dapat diidentifikasikan diantaranya:

 

Modal manusia

Di sini, modal manusia terdiri dari guru dan murid yang saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan sebagai penyemangat belajar. Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus memiliki kemampuan memetakan sumber daya dan potensi yang dimilikinya sehingga dapat mengarahkan dan membimbing murid secara efektif. Di sisi lain, murid sebagai peran utama harus berperan aktif dalam kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kelas impian mereka yang nyaman dan menyenangkan. Keduanya memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan produktif.

 

Modal Sosial

Keberadaan komunitas sekolah yang menciptakan suasana harmonis dan mendukung, serta mampu bekerja sama dalam mencapai tujuan untuk menciptakan kelas yang nyaman dan menyenangkan, dapat menjadi penyemangat dalam proses belajar murid.

 

Modal Agama dan Budaya

Melalui kebiasaan atau budaya gotong royong, para guru dapat bekerja sama dengan rekan sejawat untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi murid. Selain itu, budaya gotong royong juga dapat diterapkan antara murid satu sama lain, sehingga mereka dapat saling bekerja sama dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan kelas. Hal ini akan membantu menumbuhkan semangat belajar murid, karena mereka merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab yang sama terhadap lingkungan belajar mereka.

 

Modal Fisik

Kelas yang nyaman dan menyenangkan dapat diwujudkan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, seperti bangku, meja, papan tulis, buku, alat tulis, hiasan dinding buatan murid, dan peralatan lainnya. Dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tersebut, kelas dapat dihias sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan dan memotivasi murid untuk belajar dengan semangat yang tinggi.

 

Modal Lingkungan/Alam

Para murid bisa memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah untuk mendapatkan hiasan yang dapat digunakan untuk menghias dinding kelas. Dengan cara ini, mereka dapat mewujudkan suasana yang nyaman dan menyenangkan di dalam kelas yang dapat meningkatkan semangat belajar mereka.

 

Modal Politik

Memiliki seorang kepala sekolah yang berkomitmen untuk mendukung program-program sekolah dengan memberikan kebijakan yang memperhatikan kepentingan seluruh warga sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan dan potensi murid.

 

Modal Finansial

Sekolah mempunyai sumber pendanaan yang dikenal sebagai dana operasional sekolah (BOS) yang dapat digunakan untuk menjalankan program-program sekolah yang sesuai dengan petunjuk teknis penggunaannya agar tercipta pembelajaran yang berfokus pada kepentingan murid.

Posting Komentar untuk "3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2"